KONSEP MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Seseorang yang memiliki keinginan belajar akan mampu
menguasai diri untuk melakukan usaha – usaha sadar dengan tujuan mendapatkan
suatu perubahan didalam dirinya. Untuk dapat belajar dan berinteraksi dengan
baik, pada abad ke-21 ini hendaknya seorang siswa memiliki 4 dasar kemampuan,
yaitu : Critical skill, Creative and Innovative skill, Communicating skill dan
Collaborating skill.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun.
1. MODEL
PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang
meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
proses belajar mengajar. Model pembelajaran menjadi kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengoraganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar – mengajar.
. Model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. keberadaan
model pembelajaran berfungsi membantu siswa memperoleh informasi, gagasan,
keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir dan pengertian yang diekspresikan
mereka. (Syafaruddin, Irwan Nasution, 2005: 182-183).
2. PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
Pendekatan (approach)
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran (Rusman,
2012: 380). Pendekatan adalah sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang
masih umum kemudian dikuatkan menggunakan model dan metode pembelajaran yang
sesuai. Ada dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu :
a) Pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher-centred)
Pendekatan yang berpusat pada guru dapat terjadi
bilamana prasyarat skill tidak dimiliki oleh siswa maka seorang guru lah yang
menjadi pusat perhatian siswa. Pada
pendekatan ini, guru menempatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan sebagai
satu-satunya sumber belajar.
b) Pendekatan
yang berpusat pada siswa (student-centred)
Pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa dapat terjadi karena adanya sumber belajar yang
tidak terbatas pada saat ini sehingga siswa harus mampu belajar secara
independen dan bertanggung jawab dalam belajar. Adapun didalam strategi ini
peran guru lebih menempatkan diri pada posisi sebagai fasilitator dan atau
pembimbing sehingga kegiatan belajar siswa menjadi lebih terarah.
c) Pendekatan yang berpusat pada siswa dan guru (teacher-Student
centered)
Pada pendekatan ini guru tidak menguasai kelas
seluruhnya karena siswa mampu dan memiliki konsep materi serta telah memiliki
fasilitas dan media yang mendukung proses belajar mengajar.
3. STRATEGI
PEMBELAJARAN
Strategi
pembelajaran adalah suatu siasat yang dilakukan untuk dapat
membelajarkan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Dilihat
dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula,
yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau
dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif.
4. METODE
PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran
merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajaran yang
ditetapkan guru memungkinkan siswa untuk belajar proses, bukan hanya belajar
produk.
Untuk
melaksanakan proses pembelajaran perlu dipikirkan metode pembelajaran yang
tepat. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 92) ketepatan penggunaan
metode pembelajaran tergantung
pada kesesuaian metode pembelajaran materi pembelajaran, kemampuan guru,
kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi dan kondisi dan waktu.
Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi;
(4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; dan sebagainya.
5. TEKNIK
DAN TAKTIK PEMBELAJARAN
Teknik
Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Teknik yang digunakan pada setiap metode pembelajaran
tentunya berbeda. Misalnya, untuk menggunakan metode ceramah dibutuhkan teknik
khusus seperti suara yang lantang dan penyusunan bahasa yang baik.
Taktik
Pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Karena taktik
erat kaitannya dengan karakter, maka taktik pengajar satu dengan pengajar lain
akan berbeda.
Misalnya, dalam penggunaan metode ceramah terdapat dua pengajar yang memiliki karakter dan taktik berbeda. Pengajar satu adalah tipe humoris yang sering menyelipkan humor di tengah penjelasan materi agar siswa tidak bosan. Sedangkan, pengajar dua bukanlah tipe humoris namun memiliki kemampuan pada bidang IT.
Misalnya, dalam penggunaan metode ceramah terdapat dua pengajar yang memiliki karakter dan taktik berbeda. Pengajar satu adalah tipe humoris yang sering menyelipkan humor di tengah penjelasan materi agar siswa tidak bosan. Sedangkan, pengajar dua bukanlah tipe humoris namun memiliki kemampuan pada bidang IT.
Berdasarkan
beberapa uraian materi di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
merupakan puncak dari pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah tersusun dalam konsep yang saling berkaitan satu sama lain.
Untuk
lebih memperdalam pemahaman kita tentang konsep model pembelajaran ini, Penulis mempertanyakan mengenai “Metode
dan strategi apa menurut anda yang sebaiknya digunakan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual dalam pembelajaran sains?” kepada teman-teman pembaca bisa memberikan jawabannya
untuk kita diskusikan bersama. Terima Kasih
terima kasih atas ulasannya.
BalasHapussaya akan menanggapi pertanyaan dari sdri. Rauda.
“Metode dan strategi apa menurut anda yang sebaiknya digunakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual dalam pembelajaran sains?”
kemampuan intelektual setiap anak pastinya berbeda antara satu dengan yang lainnya. dan kemampuan intelektual pun ada yang IQ, SQ dan EQ.
jadi metode dan strategi apa yang sebaiknya digunakan, pastinya seorang guru harus mempertimbangkan kondisi siswa dan lingkungannya terlebih dahulu dan kemampuan intelektual apa yang hendak ditingkatkan oleh guru tsb.
tak semua strategi dan metode yang sukses digunakan guru A juga cocok digunakan guru B untuk meningkatkan kemampuan inteletual siswanya.
jadi seorang guru harus kritis, cerdas dan kreatif untuk kapan menggunakan suatu metode dan strategi dalam pembelajaran.
contoh: ketika seorang guru ingin meningkatkan EQ siswanya, maka metode yang mungkin cocok adalah menggunakan metode diskusi, karena dalam diskusi diharapkan siswa semua ikut terlibat, namun bagaimana jika kelas tsb pasif dan tidak bisa mengikuti jalannya diskusi, tentu metode diskusi mungkin belum cocok untuk meningkatkan EQ siswa, jadi untuk itu guru hendaknya memikirkan metode lainnya untuk digunakan dan guru harus memilih secara cerdas sesuai dengan kondisi real di kelas.
terimakasih.
Terimakasih saudari Elga, saya sekarang mulai mengerti bahwa dalam pembelajaran tidak hanya bertumpu pada kognitif secara ilmu materi siswa namun ada juga kemampuan atau kecerdasan0kecerdasan lain yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Sangat membantu dan menambah wawasan saya . Terima kasih
Hapus